O74

Langkah wanita itu memasuki ruangan berwarna coklat muda dengan interior unik lainnya. Bau kopi yang menyerbak indra penciumannya menyapa pertama kali kala ia memasuki ruangan.

Netranya menatap seorang lelaki berkemeja putih tengah membolak-balik berkas di tangannya, setelah menyadari keberadaan Aruna, lantas ia tersenyum menimbulkan dua bolongan kecil pada pipinya. “ayo duduk,” sapanya pertama kali pada Aruna.

Aruna sedikit kikuk saat menghadapi lelaki di depannya ini. “Saya Julio, pemilik Juni’s Cafe,” ujarnya seraya menjulurkan tangannya pada Aruna, lantas dia cepat ia menjabat tangan Juli, “Saya Aruna,” ucapnya dengan senyum yang mengembang.

Hampir lima belas menit ia diberi beberapa pertanyaan oleh sang pemilik kafe itu. Dan sampailah pada pertanyaan terakhir. “Mbak, beneran nggak tahu saya siapa?” dahi Aruna berkerut sedikit berpikir tentang pertanyaan yang lelaki itu lontarkan.

“Maksudnya? Kita kan baru pertama kali ketemu pak.” “Oh beneran nggak inget ya?” lalu Aruna mengangguk seraya memperhatikan lelaki di hadapannya ini mengeluarkan ponsel hitamnya dan membuka sebuah aplikasi pesan dan menunjukkannya pada Aruna.

Lantas wanita itu terkejut bukan main, bola matanya membulat sempurna, segera ia menutup mulutnya yang hampir terbuka lebar. “E-eh,” ujarnya kikuk bukan main, tidak berani mengangkat kepalanya untuk sekedar menatap sang lawan bicara.”M-maaf pak.”

Lalu dengan segera ia bangkit dan segera pergi dari ruangan menyisakan Juli yang sekarang tersenyum menatap kepergiannya.