#.
Pagi itu aku berada di rumah sakit, ya bunda drop kembali. Disinilah aku berada, disamping ranjang bunda. Melihatnya terbaring lemah seperti itu membuatku menangis tak pernah terbayangkan bahwa bunda akan memiliki penyakit serius.
Sesekali ku elus surai hitam miliknya yang kian lama berubah warna menjadi putih. Sudah dua bulan bunda bulak balik kerumah sakit dan finalnya ia harus dirawat inap kurang lebih dari satu bulan lalu.
Bunda membuka bisnis cattering untuk membiayai kehidupan kami, tapi sejak bunda sakit, bisnis itu dihentikan atau bisa dibilang di paksa di hentikan karena aku tidak bisa mengelolanya.
Jika kalian tanya ayah, bunda sudah bercerai sejak aku berumur tujuh tahun. Dan ya sejak hari itu aku sudah tak melihat ayah lagi karena kami pindah keluar kota, meninggalkan ayah dengan seorang anak perempuan, yaitu adikku. Tapi wajah ayah masih teringat jelas di ingatan ku. Entah dia mengingat ku atau tidak. Tapi yang pasti aku benar-benar rindu sama ayah.
Jam menunjukkan pukul satu siang, tanda aku harus segera pergi kerumah Ale untuk menjaga keponakannya. Sebenarnya hari kerjaku hanya senin sampai jumat. Tapi karena sang ibu ada pekerjaan tambahan, akhirnya aku harus datang juga di hari sabtu ini.